JAKARTA - Motorola kembali memperluas lini produk kelas menengahnya dengan meluncurkan Moto Edge 60 Neo. Kehadirannya bukan hanya menambah opsi baru di keluarga Edge 60, tetapi juga menegaskan bahwa inovasi berbasis kecerdasan buatan kini semakin merambah ke perangkat yang ramah kantong. Jika sebelumnya fitur AI kerap diasosiasikan dengan ponsel flagship, kini pengguna kelas menengah pun bisa merasakannya melalui perangkat terbaru Motorola ini.
Peluncuran Moto Edge 60 Neo berlangsung pada Jumat, 5 September 2025 dalam acara Lenovo Innovation World di Berlin, Jerman. Momen ini menjadi sorotan karena Lenovo, yang sejak 2014 telah mengakuisisi Motorola Mobility, menampilkan strategi baru mereka: menghadirkan AI bukan hanya untuk produk premium, tetapi juga ke lini kelas menengah yang lebih luas jangkauannya.
Luca Rossi, President Intelligent Device Group Lenovo, memperkenalkan Edge 60 Neo di panggung acara dengan penuh percaya diri. “Setiap aspek pada produk mobile yang kami hadirkan di 2025 ditujukan untuk membuat konsumen lebih cerdas. Moto Edge 60 Neo melengkapi rangkaian lini seri ini pada tahun 2025, dengan membawa performa premium dalam desain yang compact dan tangguh,” ujarnya di Ballroom Grand Hyatt, Berlin.
Moto AI Jadi Andalan Utama
Keistimewaan utama Moto Edge 60 Neo terletak pada fitur Moto AI. Teknologi ini dihadirkan untuk mendukung kreativitas sekaligus produktivitas pengguna. Salah satu kemampuan menariknya adalah Photo Enhancement Engine, yang secara otomatis menyesuaikan pencahayaan, mempertajam detail, menghaluskan tekstur, hingga mencerahkan warna foto.
Ada pula Signature Style, preset penyunting foto yang dihasilkan AI, serta Adaptive Stabilization untuk menjaga hasil video dan foto tetap stabil meski direkam dalam kondisi bergerak. Pengguna juga bisa memanfaatkan opsi Dynamic Bokeh dengan empat pilihan focal lengths berbeda (24mm, 35mm, 50mm, atau 85mm).
Lebih jauh, Moto AI tidak berhenti pada fotografi. Fitur ini dapat bertindak sebagai asisten cerdas. Salah satunya adalah Next Move, yang mampu membaca konteks saat pengguna membuka layar tertentu. Misalnya, ketika membuka resep masakan, AI bisa memberi arahan langkah selanjutnya. Jika membuka itinerary perjalanan, AI dapat membantu membuat pengingat atau rekomendasi tambahan.
Selain Moto AI, perangkat ini juga mendukung integrasi dengan asisten AI lain seperti Google Gemini dan ChatGPT, sehingga pengguna memiliki banyak pilihan dalam berinteraksi dengan teknologi pintar.
Layar Kompak, Desain Tangguh
Moto Edge 60 Neo hadir dengan layar pOLED 6,36 inci, lebih kecil dibanding Edge 60 maupun Edge 60 Fusion yang berukuran 6,67 inci. Meski lebih ramping, kualitas tampilannya tidak kalah. Resolusi Super HD, kecerahan puncak 3.000 nits, dukungan HDR10 Plus, serta cakupan warna DCI-P3 membuat pengalaman visual tetap memukau. Layar ini juga dilindungi Gorilla Glass 7i, memberikan ketahanan ekstra terhadap goresan.
Dari segi desain, perangkat ini dibangun dengan sertifikasi IP69/68 untuk ketahanan terhadap air dan debu, serta standar militer MIL-STD 810H. Artinya, ponsel ini mampu bertahan dalam kondisi ekstrem, termasuk suhu tinggi, jatuh dari ketinggian tertentu, hingga guncangan yang biasanya sulit diatasi oleh perangkat biasa.
Kamera dengan Teknologi Sony
Untuk sektor fotografi, Motorola membekali Edge 60 Neo dengan tiga kamera belakang. Kamera utama menggunakan sensor 50 MP Sony Lytia 700C yang didukung fitur stabilisasi OIS. Kamera kedua berjenis ultrawide 13 MP, dan kamera ketiga berupa telefoto 10 MP dengan dukungan zoom optis 3x serta zoom digital hingga 30x.
Sementara itu, kamera depan 32 MP ditempatkan dalam lubang punch hole pada layar, cukup mumpuni untuk swafoto maupun panggilan video dengan kualitas tinggi.
Performa dan Baterai
Pada sektor dapur pacu, Moto Edge 60 Neo ditenagai MediaTek Dimensity 7400 yang dikenal efisien namun tetap bertenaga untuk kebutuhan sehari-hari. Chipset ini dipadukan dengan baterai 5.000 mAh yang mendukung pengisian cepat 68 watt. Motorola bahkan menambahkan teknologi Turbo Power, yang memungkinkan ponsel dapat digunakan seharian hanya dengan pengisian ulang selama sekitar tujuh menit.
Kombinasi ini membuat pengguna tidak perlu khawatir soal daya, terutama bagi mereka yang aktif beraktivitas di luar ruangan atau sering bepergian.
AI untuk Hiburan dan Produktivitas
Selain dukungan kamera dan asisten pintar, Moto Edge 60 Neo juga menghadirkan fitur hiburan berbasis AI, seperti Playlist Studio dan Image Studio. Keduanya membantu pengguna menghasilkan konten musik dan visual dengan cara yang lebih personal. Dengan begitu, perangkat ini tidak hanya menunjang kebutuhan kerja, tetapi juga memenuhi aspek hiburan.
Harapan Hadir di Indonesia
Meski belum diumumkan harga resmi maupun jadwal ketersediaannya, banyak yang berharap Moto Edge 60 Neo juga dipasarkan di Indonesia. Hal ini mengingat seri Edge sebelumnya, termasuk Edge 60 Fusion, sudah resmi masuk ke Tanah Air. Dengan spesifikasi tangguh, desain compact, serta fitur AI yang kian relevan dengan kebutuhan masa kini, perangkat ini diprediksi akan mendapat sambutan positif dari konsumen Indonesia.
Moto Edge 60 Neo menjadi bukti bahwa fitur-fitur kelas flagship kini dapat dihadirkan pada perangkat kelas menengah. Dengan dukungan Moto AI, layar berkualitas tinggi, desain tahan banting, hingga kamera dengan sensor Sony, ponsel ini menawarkan kombinasi yang menarik antara inovasi dan keterjangkauan.
Lebih dari sekadar smartphone, Moto Edge 60 Neo membawa visi Lenovo untuk menghadirkan AI yang inklusif tidak hanya untuk pengguna premium, tetapi juga untuk kalangan yang lebih luas. Jika benar masuk ke Indonesia, perangkat ini bisa menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin merasakan kecerdasan buatan dalam genggaman, tanpa harus mengeluarkan biaya setara flagship.