Penerbangan Surabaya Banyuwangi Hadirkan Peluang Pariwisata Baru

Rabu, 10 September 2025 | 15:35:50 WIB
Penerbangan Surabaya Banyuwangi Hadirkan Peluang Pariwisata Baru

JAKARTA - Reaktivasi rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi yang sempat vakum selama beberapa tahun akibat pandemi Covid-19 menjadi kabar gembira bagi masyarakat dan pelaku industri pariwisata di Banyuwangi, Jawa Timur. Penerbangan ini bukan sekadar moda transportasi, melainkan juga simbol pemulihan ekonomi, peluang bagi UMKM, dan sarana memperkuat daya tarik pariwisata lokal.

Konektivitas udara memiliki peran penting dalam menghubungkan daerah, memudahkan mobilitas masyarakat, mendukung distribusi logistik, dan membuka akses wisatawan ke destinasi unggulan di Banyuwangi. Dengan hadirnya kembali rute ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi lokal semakin terdorong dan Banyuwangi semakin dikenal sebagai destinasi wisata nasional maupun internasional.

Sejarah Rute Penerbangan Surabaya-Banyuwangi

Rute Surabaya-Banyuwangi sebelumnya aktif beberapa tahun lalu sebelum akhirnya vakum akibat pandemi Covid-19. Selama masa vakum, akses transportasi ke Banyuwangi sangat terbatas, sehingga wisatawan lebih mengandalkan jalur darat atau laut. Hal ini berdampak pada pertumbuhan sektor pariwisata dan distribusi produk lokal.

Kembalinya penerbangan ini menjadi bagian dari strategi pemerintah dan pihak maskapai untuk meningkatkan konektivitas antar kota di Jawa Timur, sekaligus memulihkan ekonomi daerah yang sebelumnya mengalami stagnasi. General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Cabang Banyuwangi, Johan Seno Acton, menyatakan bahwa reaktivasi rute ini menjadi “angin segar” bagi pariwisata dan perekonomian setempat.

Dampak Reaktivasi terhadap Pariwisata

Konektivitas yang baik adalah salah satu kunci sukses pengembangan pariwisata. Dengan tersedianya penerbangan Surabaya-Banyuwangi, wisatawan kini dapat menjangkau berbagai destinasi unggulan dengan lebih mudah dan cepat. Destinasi seperti Kawah Ijen, Taman Nasional Baluran, Pantai Pulau Merah, dan berbagai festival budaya dapat lebih mudah diakses, sehingga potensi kunjungan wisata meningkat secara signifikan.

Selain itu, reaktivasi penerbangan juga memberikan nilai tambah bagi promosi destinasi wisata. Maskapai dan bandara dapat bekerja sama dengan Dinas Pariwisata setempat untuk menyediakan paket wisata, informasi destinasi, dan promosi event lokal. Hal ini menjadikan Banyuwangi tidak hanya sekadar tujuan wisata, tetapi juga pengalaman budaya yang lengkap bagi wisatawan.

Manfaat Ekonomi bagi UMKM dan Masyarakat

Reaktivasi rute ini membuka peluang ekonomi yang luas bagi pelaku UMKM. Produk lokal, seperti kerajinan tangan, kuliner khas Banyuwangi, dan produk pertanian, kini dapat didistribusikan lebih cepat ke pasar domestik maupun internasional melalui konektivitas udara.

Selain itu, pertumbuhan wisatawan akan mendorong peningkatan permintaan akomodasi, transportasi lokal, dan jasa pendukung lainnya. Hal ini berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan lokal. Johan Seno Acton menekankan pentingnya peran masyarakat dan pelaku industri pariwisata dalam memanfaatkan peluang ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat posisi Banyuwangi sebagai destinasi wisata unggulan.

Fasilitas dan Layanan Bandara Banyuwangi

Bandara Banyuwangi telah menyiapkan fasilitas modern dan ramah lingkungan untuk mendukung kenyamanan penumpang. Layanan yang diberikan menekankan keselamatan, efisiensi, dan pengalaman hangat khas lokal. Bandara berkomitmen menjadi pintu gerbang utama yang aman, efisien, serta memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi penumpang.

Selain fasilitas fisik, pelayanan juga menekankan hospitality Banyuwangi, yakni keramahan, pelayanan dengan hati, dan keaslian budaya lokal. Setiap interaksi di bandara dirancang untuk memberikan pengalaman positif, sehingga wisatawan tidak hanya sampai di destinasi, tetapi juga merasakan kehangatan budaya Banyuwangi sejak awal perjalanan.

Peran Budaya dan Hospitality Lokal

Keramahan masyarakat Banyuwangi menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan. Johan Seno Acton menyatakan bahwa pengalaman berinteraksi dengan warga lokal yang tulus menyambut tamu seperti keluarga sendiri dapat meningkatkan kepuasan wisatawan dan membangun citra positif daerah.

Selain keramahan, pengembangan budaya lokal, seperti festival, pertunjukan seni, dan kuliner tradisional, dapat diintegrasikan dengan layanan pariwisata. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan, tetapi juga menjaga kelestarian budaya lokal dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat.

Rencana Operasional dan Jadwal Penerbangan

Penerbangan perdana Surabaya-Banyuwangi dijadwalkan pada 24 September 2025. Wings Air akan mengoperasikan pesawat ATR 72 dengan kapasitas 72 kursi kelas ekonomi. Penerbangan akan dilayani secara rutin sesuai jadwal untuk memastikan keterjangkauan dan kenyamanan bagi penumpang.

Dengan jadwal yang teratur, wisatawan dan pelaku usaha dapat merencanakan perjalanan dan pengiriman barang secara lebih efisien. Penerbangan ini juga memfasilitasi koneksi lanjutan ke lebih dari 20 kota di Indonesia melalui transit di Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

Strategi Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Lokal

Reaktivasi penerbangan ini menjadi momentum penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata. Dinas Pariwisata, maskapai, bandara, dan masyarakat dapat bersinergi melalui program promosi destinasi, paket wisata, dan pelatihan hospitality untuk UMKM.

Selain itu, akses yang lebih cepat ke pasar domestik maupun internasional membuka peluang ekspor produk lokal. Hal ini diharapkan memperkuat posisi Banyuwangi sebagai destinasi wisata unggulan sekaligus pusat ekonomi kreatif berbasis budaya lokal.

Reaktivasi penerbangan Surabaya-Banyuwangi bukan hanya memulihkan konektivitas udara, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi, promosi pariwisata, dan pelestarian budaya lokal. Dengan dukungan masyarakat, UMKM, dan pelaku industri pariwisata, rute ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi Banyuwangi.

Ke depan, Banyuwangi diharapkan menjadi destinasi wisata kelas dunia yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga menghadirkan pengalaman budaya yang autentik dan berkesan. Reaktivasi rute ini menjadi langkah awal menuju pemulihan ekonomi pascapandemi, peningkatan kualitas layanan pariwisata, dan pengembangan UMKM lokal secara berkelanjutan.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB