JAKARTA - Pekan Olahraga Nasional (Pornas) Korpri XVII Tahun 2025 resmi dibuka di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, 5 Oktober 2025.
Ajang ini diikuti oleh sebanyak 9.305 atlet dari berbagai provinsi, kementerian, dan lembaga di seluruh Indonesia. Kegiatan berlangsung hingga 11 Oktober 2025 dengan memperebutkan berbagai prestasi dan penghargaan.
Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan bahwa Pornas Korpri XVII menjadi ajang olahraga terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan Pornas Korpri.
“Ini adalah jumlah kontingen terbesar selama penyelenggaraan Pornas Korpri,” ujar Zudan dalam sambutannya saat pembukaan.
Zudan menambahkan bahwa selain jumlah peserta yang sangat besar, pesta olahraga ini juga menjadi ajang bagi seluruh atlet untuk menampilkan teknik terbaik, menjunjung tinggi sportivitas, serta berjuang untuk mencapai prestasi tertinggi.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumsel yang sudah mendukung acara ini menjadi Pornas termegah dan paling meriah,” imbuh Zudan.
Kontingen dan Peserta
Pornas Korpri XVII Tahun 2025 diikuti oleh 102 kontingen, terbagi atas 38 kontingen provinsi dan 64 kontingen kementerian serta lembaga. Jumlah peserta tidak hanya atlet, tetapi juga melibatkan 504 pelatih dan 1.754 offisial.
Kehadiran ribuan peserta dari seluruh Indonesia ini menegaskan pentingnya ajang olahraga sebagai sarana mempererat persaudaraan di kalangan anggota Korpri.
Setiap atlet yang bertanding diharapkan dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya, menjaga sportivitas, dan mengedepankan kerja sama tim.
Selain itu, ajang ini menjadi kesempatan bagi ASN untuk saling mengenal satu sama lain, membangun hubungan profesional yang lebih kuat, serta meningkatkan semangat persatuan di antara anggota Korpri dari berbagai daerah.
Dukungan Pemerintah Daerah Sumatera Selatan
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menyatakan bahwa menjadi tuan rumah Pornas Korpri XVII merupakan kehormatan bagi Provinsi Sumsel. Ia menyambut seluruh atlet yang datang dari penjuru tanah air dan menekankan pentingnya silaturahmi di antara anggota Korpri.
“Silaturahmi di antara anggota Korpri dari seluruh Indonesia akan semakin erat melalui kegiatan ini. Tentunya, ini juga menjadi penyemangat bagi seluruh anggota Korpri setelah menyelesaikan Fornas ini,” kata Herman Deru.
Deru juga menekankan disiplin dan kedisiplinan selama pertandingan. Ia mengingatkan seluruh atlet agar menghindari perselisihan atau keributan, karena konsekuensi sanksinya terlalu berat.
“Jika ada perselisihan, harus diselesaikan dengan baik,” tegasnya, menunjukkan pentingnya aturan dan sportivitas dalam ajang berskala nasional ini.
Tema dan Pesan Pornas Korpri XVII Tahun 2025
Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Purwadi Arianto, menjelaskan bahwa Pornas Korpri XVII mengusung tema “Korpri Bersinergi Dalam Prestasi”.
Tema ini dirancang untuk menyampaikan pesan penting dalam konteks pembangunan bangsa, terutama terkait sinergi ASN dalam meningkatkan kinerja dan pelayanan publik.
“Tema ini mengandung pesan yang sangat relevan dalam konteks pembangunan bangsa dan program Asta Cita Presiden RI. ASN harus bersinergi meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan publik, dan daya saing Indonesia di kancah global,” jelas Purwadi Arianto.
Tema ini tidak hanya menjadi slogan semata, tetapi menjadi pedoman bagi seluruh peserta dalam menjalankan kegiatan dan kompetisi.
Sinergi yang dimaksud mencakup kerja sama antara provinsi, kementerian, dan lembaga agar ajang olahraga ini berjalan lancar serta memberikan manfaat positif bagi semua pihak.
Persiapan dan Pelaksanaan Lomba
Setiap kontingen telah mempersiapkan atlet dan pelatih untuk menampilkan kemampuan terbaik di Pornas Korpri XVII. Kesiapan mencakup teknik olahraga, strategi bertanding, serta mental peserta agar mampu bersaing secara sehat.
Dengan jumlah atlet yang mencapai 9.305 orang, pengelolaan kegiatan ini membutuhkan koordinasi matang antara panitia penyelenggara, pemerintah daerah, dan para kontingen.
Selain persiapan teknis, aspek disiplin dan etika juga menjadi perhatian utama. Panitia mengingatkan bahwa semua peserta harus menaati peraturan pertandingan dan menjunjung tinggi sportivitas.
Hal ini penting agar kompetisi berjalan aman dan nyaman bagi semua pihak, sekaligus mencerminkan nilai-nilai profesionalisme ASN di luar tugas formal.
Dampak Positif Bagi ASN dan Masyarakat
Pornas Korpri bukan hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga sarana membangun kebersamaan di kalangan ASN. Melalui kompetisi ini, para peserta dapat saling mengenal, bertukar pengalaman, dan menumbuhkan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja.
Hubungan yang terjalin di ajang olahraga ini diharapkan dapat berdampak positif pada kinerja ASN di tempat kerja masing-masing.
Selain itu, Pornas Korpri XVII juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian daerah. Palembang sebagai kota tuan rumah mengalami peningkatan aktivitas ekonomi, terutama sektor transportasi, penginapan, dan kuliner.
Ribuan atlet, pelatih, dan offisial yang hadir memberikan kontribusi signifikan terhadap sektor jasa lokal selama pekan pertandingan berlangsung.
Ketua Umum Dewan Korpri Nasional, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, menegaskan bahwa Pornas Korpri XVII di Palembang menjadi contoh bahwa olahraga dapat menjadi sarana memperkuat persatuan ASN.
“Saya berharap seluruh atlet dapat menunjukkan kemampuan terbaik, menjunjung tinggi sportivitas, dan memberikan yang terbaik untuk kontingennya masing-masing,” ujarnya.
Dengan jumlah atlet mencapai 9.305 orang, ditambah 504 pelatih dan 1.754 offisial, ajang ini menjadi pesta olahraga ASN terbesar yang pernah digelar.
Kesuksesan Pornas Korpri XVII menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh anggota Korpri di seluruh Indonesia.
Selain itu, tema “Korpri Bersinergi Dalam Prestasi” diharapkan tidak hanya menjadi pedoman di ajang ini, tetapi juga tercermin dalam kinerja ASN di masyarakat.
Ajang ini menjadi motivasi bagi seluruh anggota Korpri untuk meningkatkan prestasi di bidang olahraga, pelayanan publik, dan profesionalisme kerja sehari-hari.