JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan kemampuan tempur dan kesiapan alutsista, Pusat Penerbang TNI Angkatan Darat (Puspenerbad) mengadakan latihan menembak dan manuver menggunakan helikopter Fennec di Cipatat, Jawa Barat, Senin. Latihan ini menjadi salah satu upaya strategis TNI AD dalam memahami dan mengoptimalkan kemampuan helikopter dalam situasi tempur.
Partisipasi Langsung KSAD
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, turut hadir dan berpartisipasi secara langsung dalam latihan ini. Dalam siaran pers resmi yang diterbitkan pada Selasa, Maruli membagikan pengalamannya mencoba mengoperasikan senapan di helikopter Fennec. "Saya ingin mencoba sendiri (senapan helikopter Fennec), supaya saat berdiskusi tahu betul apa saja permasalahannya. Dengan mencoba langsung, saya jadi paham karena pernah mencobanya (menembak dari heli)," ujarnya.
Pengalaman langsung ini memberikan wawasan berharga bagi Maruli mengenai kompleksitas dan tantangan yang dihadapi para prajurit dalam mengoperasikan helikopter dan senjatanya. Kepuasan tersebut juga tercermin dari penilaiannya terhadap performa keseluruhan alat utama sistem senjata (alutsista) dan kemampuan armada penerbang yang dinilainya sangat profesional dalam mengendalikan helikopter.
Unjuk Kebolehan Armada TNI AD
Latihan ini tidak hanya menampilkan helikopter Fennec, tetapi juga jenis helikopter lainnya seperti Bell 412, Bolco, dan Apache. Keikutsertaan berbagai jenis helikopter ini menunjukkan keragaman dan kapabilitas armada TNI AD dalam mendukung operasi militer berbeda.
Jenderal Maruli juga menyaksikan keterampilan manuver dan ketepatan tembak personel Puspenerbad yang terdiri dari 121 penerbang dan prajurit pendukung lainnya. Kemahiran ini menjadi pertanda baik bagi kesiapan operasional TNI AD dalam berbagai situasi konflik yang mungkin terjadi.
Komitmen Perawatan dan Pengembangan Alutsista
Jenderal Maruli menekankan pentingnya perawatan menyeluruh bagi seluruh alutsista agar selalu dalam kondisi prima. "Semua helikopter dalam kondisi baik," ujarnya sambil memotivasi para prajurit untuk terus merawat dan melakukan pembenahan secara berkala. Perawatan yang teliti menjadi faktor esensial dalam menjamin keberlangsungan operasional dan kesiapan tempur.
Lebih jauh, Maruli mendorong institusi Puspenerbad untuk mengadakan latihan menembak dan manuver secara rutin. "Saya cukup puas mereka mampu melatih kemampuan dengan baik," katanya, menekankan bahwa latihan yang teratur adalah kunci dalam menjaga dan meningkatkan kemampuan penerbang TNI AD.
Peluang Penguatan Alutsista di Masa Depan
Berkenaan dengan penambahan alutsista baru, Jenderal Maruli membuka kemungkinan akan adanya modernisasi dan penguatan aramada helikopter TNI AD dalam waktu mendatang. "Hal tersebut memerlukan diskusi matang, sejalan dengan perkembangan situasi nasional yang terus membaik dalam menjaga kedaulatan NKRI," jelasnya.
Penguatan armada helikopter menjadi langkah strategis TNI AD dalam menghadapi tantangan keamanan yang kian kompleks dan dinamis. Inisiatif ini sejalan dengan visi TNI untuk mempertahankan integritas dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pengaruh Latihan terhadap Stabilitas Regional
Di tengah perkembangan geopolitik kawasan Asia Tenggara, latihan ini menandakan komitmen TNI AD dalam memperkuat posisi militer Indonesia. Kesiapan dan kapasitas tempur yang kuat berpotensi menjadi faktor penstabil di tengah dinamika politik dan keamanan regional.
Latihan ini juga menjadi bagian dari upaya diplomasi pertahanan Indonesia yang selalu mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan. Dengan kemampuan pertahanan yang memadai, TNI AD siap berperan aktif dalam berbagai upaya internasional untuk menjaga kestabilan keamanan.