
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi daerah kini semakin didorong lewat jalur udara. Pemerintah menekankan bahwa pembukaan kembali sejumlah rute penerbangan internasional bukan sekadar menambah destinasi baru, melainkan langkah strategis untuk menempatkan Indonesia lebih kompetitif dalam peta transportasi global. Daerah-daerah yang melayani penerbangan internasional kembali diharapkan bisa tumbuh sebagai pusat pertumbuhan baru dengan dampak langsung bagi pariwisata, investasi, dan perdagangan.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menegaskan bahwa rute internasional memiliki peran ganda. Selain meningkatkan aksesibilitas wisatawan mancanegara dan pelaku usaha, kehadiran jalur tersebut juga mampu menjadi penggerak utama roda perekonomian lokal. “Rute-rute baru ini bukan hanya memudahkan perjalanan wisatawan mancanegara dan pelaku usaha, tapi juga menjadi motor penggerak bagi perekonomian daerah sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan transportasi dunia,” ujarnya di Jakarta, Minggu, 7 September 2025
Semarang Jadi Pionir dengan Rute Kuala Lumpur
Baca Juga
Langkah strategis ini tampak nyata dari dibukanya kembali penerbangan internasional di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang. Maskapai AirAsia resmi mengoperasikan rute Kuala Lumpur–Semarang mulai Jumat, 4 Sepetember 2025, dengan jadwal penerbangan harian.
Semarang pun kini tercatat sebagai salah satu dari 36 bandara internasional yang telah ditetapkan pemerintah. Kehadiran jalur udara langsung ke luar negeri ini sejalan dengan agenda besar Presiden Prabowo Subianto dalam memperluas konektivitas udara nasional sekaligus meningkatkan arus masuk wisatawan asing.
Dengan adanya penerbangan internasional tersebut, Semarang diharapkan tidak hanya menjadi simpul transportasi baru, melainkan juga pintu masuk wisatawan ke Jawa Tengah. Potensi wisata, kuliner, dan budaya khas daerah ini dapat semakin dikenal, seiring semakin mudahnya akses dari luar negeri.
Palembang Kian Ramai Disinggahi Wisatawan
Tidak hanya Semarang, Palembang juga menunjukkan perkembangan signifikan dalam konektivitas internasional. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) kembali aktif melayani rute internasional sejak pertengahan Juli lalu.
AirAsia Berhad terlebih dahulu membuka jalur Kuala Lumpur–Palembang dengan tingkat keterisian penumpang yang tercatat di atas 90 persen. Antusiasme ini segera ditindaklanjuti dengan rencana ekspansi oleh maskapai lain. Batik Air Malaysia dijadwalkan menambah tiga penerbangan per pekan mulai 13 September 2025, sementara Scoot akan membuka jalur Singapura–Palembang pada Januari 2026.
Selain penerbangan reguler, Palembang juga menjadi tujuan penerbangan charter umrah. Lion Air sejak Juli lalu melayani rute Palembang–Jeddah satu kali setiap pekan, sementara Garuda Indonesia menambahkan dua kali penerbangan mingguan. Kehadiran rute ke Timur Tengah ini kian memperluas fungsi Palembang sebagai simpul perjalanan religius sekaligus ekonomi.
Data pertumbuhan penumpang juga mencerminkan perkembangan yang pesat. Jumlah penumpang internasional dari Palembang melonjak hampir dua kali lipat, dari 4.481 orang pada Juli 2025 menjadi 10.166 orang pada Agustus 2025. Lonjakan ini menjadi bukti bahwa pembukaan rute internasional langsung memberi dampak positif terhadap pergerakan manusia dan perekonomian lokal.
Momentum Baru untuk Daerah
Menhub Dudy Purwagandhi menilai Semarang dan Palembang berperan penting sebagai pintu masuk wisatawan sekaligus simpul ekonomi. Menurutnya, jalur internasional bukan hanya mendukung kegiatan pariwisata, tetapi juga membuka jalan bagi ekspor produk daerah, arus investasi asing, hingga percepatan pembangunan ekonomi.
“Kami berharap momentum ini bisa meningkatkan kualitas layanan, memperkuat kerja sama dengan maskapai, dan mengoptimalkan promosi potensi unggulan tiap daerah,” katanya.
Lebih jauh, Kementerian Perhubungan memastikan standar keselamatan dan kenyamanan internasional tetap dijaga dalam setiap pengoperasian rute baru. Hal ini menjadi bagian dari upaya menjaga reputasi Indonesia di mata global, sehingga kepercayaan maskapai dan wisatawan semakin meningkat.
Strategi Jangka Panjang
Pemerintah melihat bahwa keberhasilan pembukaan rute internasional perlu diikuti dengan kesinambungan layanan. Menhub menegaskan bahwa jalur-jalur internasional yang sudah dibuka harus mampu berkembang secara berkelanjutan, bukan hanya hadir sesaat karena tingginya permintaan musiman.
Oleh karena itu, kerja sama erat dengan maskapai penerbangan menjadi faktor kunci. Pemerintah mendorong maskapai untuk terus memperluas jaringan, sementara daerah diharapkan aktif mempromosikan potensi pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif mereka. Dengan cara ini, penerbangan internasional bisa berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan jangka panjang.
Ekonomi Daerah Terhubung Dunia
Pada akhirnya, pembukaan rute internasional bukan sekadar menambah jalur penerbangan baru. Lebih dari itu, langkah ini membuka pintu bagi daerah-daerah di Indonesia untuk langsung terhubung dengan pusat-pusat ekonomi dunia.
Dengan arus wisatawan, investasi, hingga kegiatan ekspor-impor yang semakin lancar, daerah berpeluang besar untuk tumbuh menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Pemerintah optimistis strategi ini akan membantu mempercepat pemerataan pembangunan sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai ekonomi global.
“Penerbangan internasional harus menjadi jembatan bagi daerah untuk semakin berdaya saing. Kami ingin jalur ini tidak hanya menguntungkan sektor pariwisata, tetapi juga mendorong produk unggulan daerah bisa lebih mudah menembus pasar dunia,” tutup Menhub.

Aldi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Saatnya Investasi?
- 08 September 2025
2.
iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun
- 08 September 2025
3.
Bocoran Lengkap iPhone 17 Series Terungkap
- 08 September 2025
4.
Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium
- 08 September 2025
5.
Samsung Galaxy S25 FE, Alternatif Flagship untuk Content Creator
- 08 September 2025