Selasa, 09 September 2025

Sinergi Pertamina NRE HyET Wujudkan Transisi Energi

Sinergi Pertamina NRE HyET Wujudkan Transisi Energi
Sinergi Pertamina NRE HyET Wujudkan Transisi Energi

JAKARTA - Dorongan Indonesia menuju transisi energi berkelanjutan kembali mendapat momentum penting. Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menjalin kolaborasi strategis dengan HyET Group, perusahaan teknologi asal Belanda, untuk memperkuat inovasi energi baru terbarukan (EBT). Kerja sama ini diharapkan tidak hanya mendukung percepatan penggunaan energi bersih di Indonesia, tetapi juga memperkuat peran nasional di tingkat regional Asia Tenggara.

Komitmen Pertamina NRE dalam Inovasi EBT

Pada Kamis, 4 September 2025, Pertamina NRE dan HyET Group menandatangani nota kesepahaman dalam rangkaian Forum Bisnis Indonesia – Eropa yang berlangsung pada 2–9 September 2025. Penandatanganan dilakukan oleh CEO Pertamina NRE John Anis dan CEO HyET Group Rombout Swanborn.

Baca Juga

Pembangunan Listrik: Strategi Energi Mandiri dan Lapangan Kerja

John menegaskan bahwa kerja sama dengan mitra global berpengalaman menjadi bagian penting dari upaya mempercepat transisi energi.
“Pengembangan EBT memerlukan inovasi teknologi. Dengan expertise yang dimiliki HyET dalam teknologi EBT kami berharap melalui kerja sama strategis ini akan terjadi knowledge transfer yang akan akselerasi transisi energi,” ujarnya.

Pernyataan ini menekankan bagaimana Pertamina NRE memandang transfer pengetahuan dan teknologi sebagai aspek krusial. Bagi perusahaan, inovasi bukan hanya investasi teknologi, melainkan juga peningkatan kapabilitas sumber daya manusia Indonesia agar siap menghadapi tantangan energi masa depan.

Ruang Lingkup Kerja Sama Pertamina dan HyET

Kolaborasi Pertamina NRE dengan HyET mencakup lingkup yang cukup luas. Beberapa poin utama kerja sama tersebut antara lain:

Identifikasi peluang penerapan teknologi HyET di Indonesia, khususnya pada sektor yang memiliki potensi pengembangan energi bersih tinggi.

Pengembangan proyek percontohan (pilot project) yang memungkinkan uji coba teknologi terbaru sebelum masuk ke tahap komersialisasi penuh.

Transfer pengetahuan dan peningkatan kapabilitas, baik melalui pelatihan maupun pendampingan teknis, yang ditujukan untuk memperkuat kompetensi sumber daya manusia lokal.

Pembentukan jalur komersialisasi, yang akan mempercepat adopsi teknologi energi baru terbarukan ke pasar Indonesia dan kawasan regional.

HyET Group sendiri dikenal sebagai perusahaan teknologi yang berfokus pada solusi energi inovatif. Spesialisasinya meliputi panel surya canggih, teknologi elektrolisis hemat energi, baterai lithium, hingga teknologi hidrogen biru dan hijau. Dengan kapabilitas tersebut, kerja sama ini dipandang mampu menghadirkan terobosan yang relevan bagi kebutuhan energi bersih Indonesia.

Pandangan HyET Group tentang Pasar Indonesia

CEO HyET Group, Rombout Swanborn, menilai Indonesia sebagai pasar potensial yang memiliki peran penting dalam pengembangan energi terbarukan.
“Dengan menggabungkan keahlian teknologi HyET dan kapasitas Pertamina NRE sebagai salah satu pemain utama dalam industri EBT di kawasan, kami yakin kerja sama ini akan melahirkan solusi yang relevan, efektif, dan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap transisi energi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara,” kata Rombout.

Pernyataan tersebut mencerminkan optimisme bahwa kolaborasi ini bukan hanya untuk kepentingan jangka pendek, tetapi juga untuk mendukung transformasi energi bersih regional. Indonesia dipandang memiliki posisi strategis karena didukung oleh potensi sumber daya alam besar serta kebutuhan energi yang terus tumbuh seiring perkembangan industri dan populasi.

Arah Strategi Pertamina NRE ke Depan

Pertamina NRE terus mengedepankan kolaborasi dengan mitra global sebagai bagian dari strategi dekarbonisasi Grup Pertamina. Kerja sama dengan HyET Group bukan yang pertama; sebelumnya Pertamina NRE juga telah menggandeng mitra lain dari Eropa dalam pengembangan bahan bakar sintetis serta teknologi energi bersih lainnya.

Fokus utama Pertamina NRE saat ini mencakup:

Pembangkit listrik energi terbarukan seperti PLTS dan geothermal.

Hidrogen rendah emisi, yang diproyeksikan menjadi salah satu bahan bakar masa depan.

Bioethanol untuk bahan bakar nabati yang ramah lingkungan.

Bisnis karbon dan solusi rendah karbon lainnya, yang sejalan dengan target nasional dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dengan portofolio yang semakin beragam, Pertamina NRE berkomitmen menjadikan transisi energi sebagai gerakan menyeluruh, bukan sekadar proyek individual.

Pentingnya Mitra Strategis Global

Kerja sama internasional dipandang sebagai salah satu kunci sukses transisi energi. Pertamina NRE menilai bahwa mitra global dengan pengalaman dan reputasi yang kuat mampu mempercepat penguasaan teknologi serta mendorong implementasi lebih cepat di Indonesia.

HyET Group, sebagai perusahaan teknologi asal Belanda, membawa pengalaman dalam inovasi panel surya, teknologi penyimpanan energi, dan hidrogen. Sementara itu, Pertamina NRE memiliki infrastruktur, pasar, dan jaringan yang luas di Indonesia. Kombinasi keduanya diyakini akan menciptakan nilai tambah yang signifikan, baik dari sisi teknis, bisnis, maupun keberlanjutan.

Menuju Transisi Energi Nasional dan Regional

Kerja sama ini juga menjadi simbol bahwa Indonesia tidak berjalan sendiri dalam transisi energi. Dengan dukungan mitra global, Indonesia memperkuat posisinya sebagai negara yang berkomitmen terhadap energi bersih sekaligus meningkatkan daya saing di kawasan Asia Tenggara.

Langkah Pertamina NRE dengan HyET Group memperlihatkan bagaimana investasi dalam pengetahuan dan teknologi dapat menjadi fondasi kuat bagi transisi energi. Lebih jauh lagi, kolaborasi ini diharapkan menginspirasi perusahaan lain untuk mengikuti jejak serupa, sehingga tercipta ekosistem energi terbarukan yang inklusif dan berkelanjutan.

Pertamina NRE dan HyET Group resmi menjalin kerja sama strategis yang menandai babak baru pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Dengan cakupan mulai dari pilot project hingga jalur komersialisasi, kolaborasi ini diharapkan mempercepat adopsi teknologi bersih, mendukung transfer pengetahuan, serta memperkuat kapabilitas nasional. Lebih dari itu, kerja sama ini juga menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung transisi energi, bukan hanya untuk kepentingan domestik, tetapi juga untuk keberlanjutan regional Asia Tenggara.

Sindi

Sindi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Update Harga BBM Pertamina Terbaru 9 September

Update Harga BBM Pertamina Terbaru 9 September

Ketersediaan BBM Shell Kembali Normal Tanpa Impor

Ketersediaan BBM Shell Kembali Normal Tanpa Impor

Tarif Listrik PLN Triwulan III 2025 Tetap Stabil, Konsumen Aman

Tarif Listrik PLN Triwulan III 2025 Tetap Stabil, Konsumen Aman

Pilihan Rumah Murah di Sukabumi, Terjangkau dan Nyaman

Pilihan Rumah Murah di Sukabumi, Terjangkau dan Nyaman

HUT Elnusa Dirayakan Lewat Khitanan Massal

HUT Elnusa Dirayakan Lewat Khitanan Massal