Kamis, 02 Oktober 2025

Panas Bumi Indonesia Menjadi Sumber Energi Terbarukan Masa Depan

Panas Bumi Indonesia Menjadi Sumber Energi Terbarukan Masa Depan
Panas Bumi Indonesia Menjadi Sumber Energi Terbarukan Masa Depan

JAKARTA - Indonesia memiliki ambisi besar menjadi produsen listrik panas bumi terbesar di dunia pada 2030. Hal ini sejalan dengan besarnya potensi sumber daya panas bumi, yang mencapai 23.742 megawatt (MW). 

Dari potensi tersebut, kapasitas terpasang baru mencapai 2.744 MW, atau sekitar 11,55% dari total potensi. Posisi Indonesia berada di urutan kedua dunia setelah Amerika Serikat, yang memiliki 3.937 MW listrik dari panas bumi.

Robert Reeves, Team Leader Geophysics Team dari Earth Sciences New Zealand, menegaskan bahwa potensi geotermal di Indonesia sangatlah besar. Dengan potensi panas bumi sebesar 23,7 GW, Indonesia menguasai sekitar 40% dari total potensi panas bumi global. 

Baca Juga

Harga BBM Pertamina Terbaru Berlaku Mulai 1 Oktober 2025

Reeves mengungkapkan keyakinannya akan masa depan panas bumi Indonesia setelah melihat langsung lapangan panas bumi Blawan Ijen milik PT Medco Cahaya Geothermal pada pertengahan September 2025.

“Yang paling membuat saya bersemangat adalah peluang Indonesia untuk menjadi pemimpin global dalam pengembangan panas bumi berkelanjutan, dan saya percaya di sinilah terdapat potensi kuat untuk kolaborasi serta dukungan dari Selandia Baru,” ujar Reeves.

Kolaborasi Indonesia dan Selandia Baru

Menurut Reeves, Indonesia dan Selandia Baru dapat memanfaatkan pengalaman puluhan tahun untuk berbagi pengetahuan, teknologi, dan pendekatan kemitraan dengan masyarakat. 

Selandia Baru memiliki pasokan energi panas bumi yang melimpah karena letaknya berada di perbatasan antara dua lempeng tektonik. Steam panas bumi telah digunakan sebagai sumber listrik sejak 1958 dan saat ini menyumbang 20% dari ketenagalistrikan negara tersebut.

Selain panas bumi, energi di Selandia Baru juga bersumber dari tenaga air, minyak bumi, gas alam, angin, batubara, biomassa, dan panel surya. 

Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia untuk mengembangkan panas bumi secara berkelanjutan, baik dari sisi teknologi maupun kolaborasi dengan komunitas lokal.

Sejarah Panas Bumi di Indonesia

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pertama di Indonesia adalah PLTP Kamojang-Darajat di Jawa Barat, yang mulai beroperasi secara komersial pada 1983. Saat ini, total kapasitas terpasang di PLTP Kamojang mencapai 235 MW. 

Keberadaan PLTP ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan energi panas bumi Indonesia dan membuktikan bahwa teknologi ini dapat diterapkan secara komersial dengan hasil nyata.

Indonesia kini menghadapi tekanan untuk memproduksi energi yang bersih, andal, dan mampu mendorong ketahanan energi nasional. 

Jika dikelola dengan baik, panas bumi memiliki berbagai keunggulan dibanding sumber energi lain. Salah satunya adalah kemampuan menyediakan daya beban dasar (baseload power) yang konsisten, tersedia 24/7, berbeda dengan pembangkit surya atau angin yang bergantung pada cuaca.

Keunggulan Panas Bumi

Pembangkit listrik panas bumi memiliki jejak penggunaan lahan yang relatif kecil dibandingkan hidro, surya, atau ladang angin. Selain itu, pembangkit listrik dari panas bumi menghasilkan emisi sangat rendah.

 “Ini juga membuat geotermal adalah sumber energi ideal untuk mencapai ambisi ketahanan energi dan net zero emission,” kata Reeves.

Pemanfaatan panas bumi juga membuka peluang industri sekunder, seperti pengeringan kayu dan pengolahan pangan, sehingga menciptakan kesempatan ekonomi tambahan. 

Sebagai contoh, di Selandia Baru energi panas bumi telah lama digunakan di luar sektor listrik, memberikan manfaat langsung kepada industri, komunitas, dan masyarakat adat (iwi).

“Ini adalah area di mana Indonesia dan Selandia Baru dapat bekerja sama untuk menjajaki dan merencanakan bagaimana pengembangan panas bumi bisa memicu pertumbuhan industri lokal yang lebih luas,” ujar Reeves.

Percepatan Pengembangan Geotermal

Beberapa langkah yang dapat dipertimbangkan pemerintah untuk percepatan pengembangan geotermal antara lain mendorong kebijakan penurunan risiko eksplorasi, kerangka kerja untuk memastikan keterlibatan masyarakat, penerimaan sosial yang baik, serta insentif bagi pembangkit energi terbarukan. 

Pendekatan ini diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi panas bumi di berbagai wilayah potensial di Indonesia.

Juliet Ann Newson, Direktur Iceland School Energy, menekankan bahwa transisi energi tidak mudah dan tidak dapat terjadi secara instan. Namun, pemanfaatan geotermal diperlukan untuk menghasilkan energi bersih. 

“Selain strategi pemerintah dan industri di belakang program ini, dukungan masyarakat yang paling penting mendorong perubahan,” ujar Juliet.

Newson juga mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Para tenaga ahli geotermal diharapkan melanjutkan pendidikan lebih tinggi, sehingga mereka dapat melihat industri secara lebih luas, memetakan kebutuhan energi, memahami dampak sosial, dan merencanakan keberlanjutan energi. 

Dengan SDM yang kompeten, pengembangan panas bumi akan lebih cepat, efisien, dan berdampak positif bagi ekonomi lokal.

Selain itu, kolaborasi internasional, seperti dengan Selandia Baru, memungkinkan Indonesia mengakses teknologi canggih, praktik terbaik, serta pendekatan integratif yang melibatkan komunitas dan pemangku kepentingan. 

Strategi ini memastikan bahwa energi panas bumi dapat menjadi pilar utama energi terbarukan nasional sekaligus memperkuat daya saing global.

Potensi panas bumi Indonesia yang mencapai 23.742 MW menjadikannya sumber energi terbarukan ideal untuk masa depan. Dengan kapasitas terpasang saat ini baru 2.744 MW, masih banyak peluang untuk ekspansi dan pemanfaatan optimal. 

Keunggulan panas bumi, mulai dari ketersediaan baseload power, jejak lahan minimal, hingga emisi rendah, membuatnya berbeda dari sumber energi lain.

Kolaborasi internasional, pengembangan SDM, dan kebijakan yang mendukung akan mendorong percepatan energi bersih ini. 

Dengan strategi yang tepat, Indonesia berpeluang menjadi pemimpin global dalam energi panas bumi sekaligus membangun ekosistem industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sindi

Sindi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PLTS Atap Baru di Pabrik Ban Tekan Emisi Tahunan

PLTS Atap Baru di Pabrik Ban Tekan Emisi Tahunan

Inovasi Teknologi Pertambangan AMNT Tingkatkan Efisiensi Keselamatan

Inovasi Teknologi Pertambangan AMNT Tingkatkan Efisiensi Keselamatan

5 Pilihan Rumah Murah Strategis di Kabupaten Tegal 2025

5 Pilihan Rumah Murah Strategis di Kabupaten Tegal 2025

Rumah Subsidi Berkualitas Dengan Sertifikat Hijau 2025

Rumah Subsidi Berkualitas Dengan Sertifikat Hijau 2025

Logistik MotoGP Mandalika 2025 Tiba Lancar Di Lombok

Logistik MotoGP Mandalika 2025 Tiba Lancar Di Lombok