Jumat, 03 Oktober 2025

BGN Pastikan Susu UHT Tetap Disediakan Program MBG

BGN Pastikan Susu UHT Tetap Disediakan Program MBG
BGN Pastikan Susu UHT Tetap Disediakan Program MBG

JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa susu ultra high temperature (UHT) atau susu kemasan akan tetap menjadi bagian dari menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal ini disampaikan untuk memastikan anak-anak di sekolah tetap menerima asupan gizi yang aman, bergizi, dan higienis. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menekankan bahwa jenis susu UHT yang diprioritaskan adalah susu plain atau tanpa tambahan rasa.

“Untuk beberapa produk yang dapat diterima seperti susu UHT yang rasanya plain, saya kira kita tidak membatasi itu,” ujar Dadan dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta. Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa BGN memilih susu UHT plain sebagai pilihan utama karena kandungan gizinya stabil dan lebih sehat dibandingkan susu dengan tambahan gula atau rasa.

Baca Juga

Stimulus Fiskal Dorong Pembangunan Gudang Kopdes Merah Putih

Menurut Dadan, penggunaan susu UHT merupakan bagian dari teknologi pemrosesan makanan yang aman dikonsumsi manusia dalam jangka waktu tertentu. Keputusan ini juga mencerminkan perhatian BGN terhadap kualitas dan keamanan pangan yang diberikan kepada anak-anak peserta MBG. 

“Kami tentu saja akan mengutamakan produk UMKM, apalagi kalau diproduksi secara higienis,” tambahnya. Dengan demikian, program MBG tidak hanya menekankan ketersediaan makanan bergizi, tetapi juga mendukung produk lokal yang memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan.

Seiring dengan komitmen terhadap keamanan pangan, BGN mendorong mitra penyedia menu MBG untuk mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah. 

Langkah ini bertujuan memastikan bahwa setiap bahan makanan yang disediakan berada dalam kondisi higienis. “Sementara untuk HACCP [Hazard Analysis and Critical Control Point], kita akan menggandeng lembaga independen di bidang HACCP yang lembaganya telah tersertifikasi,” tegas Dadan.

Langkah-langkah tersebut dilakukan setelah pemerintah mengawasi ketat kualitas dan keamanan menu MBG, khususnya menyusul insiden keracunan massal yang melibatkan bakteri Salmonella beberapa waktu lalu. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menekankan bahwa keselamatan anak-anak menjadi prioritas utama pemerintah dalam pelaksanaan program MBG.

“Kami sudah rapat. Sebagaimana saudara ketahui, Bapak Presiden setibanya di tanah air langsung memimpin rapat bersama beberapa menteri di Halim. Salah satu yang dibahas adalah MBG. Bahkan setelah dari Halim semalam, masih melanjutkan soal MBG, dan siang ini atas instruksi Presiden kami kembali rapat koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait,” kata Zulhas dalam konferensi pers usai rapat koordinasi di Kementerian Kesehatan, Minggu (28/9/2025).

Dengan pengawasan yang ketat ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah akan ditutup sementara untuk menjalani evaluasi dan investigasi. Langkah ini memastikan bahwa setiap fasilitas yang terlibat dalam penyediaan menu MBG memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ditetapkan.

Susu UHT sendiri memiliki keunggulan praktis karena tahan lama dan mudah disimpan tanpa harus melalui proses pendinginan yang rumit. Hal ini menjadi pertimbangan utama BGN dalam memilih susu UHT sebagai bagian dari menu MBG, sehingga distribusi ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia dapat berjalan lancar tanpa risiko cepat rusak.

Selain itu, BGN juga memberikan perhatian khusus pada produk yang mengandung gula berlebihan. Menurut Dadan, produk susu dan makanan lain yang akan masuk ke menu MBG harus memperhatikan kandungan gula agar tidak berdampak negatif pada kesehatan anak-anak dalam jangka panjang. Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong pola makan sehat sejak dini.

Penggunaan susu UHT dalam program MBG tidak hanya memberikan nutrisi yang cukup, tetapi juga mendukung program pemberdayaan UMKM lokal yang memproduksi susu dan produk pangan higienis. Dengan demikian, program MBG tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak secara langsung, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal.

Secara keseluruhan, keputusan BGN mempertahankan susu UHT sebagai menu MBG mencerminkan komitmen pemerintah untuk menjaga kualitas gizi, keamanan pangan, dan keberlanjutan program. Keputusan ini juga memastikan bahwa seluruh peserta MBG, terutama anak-anak di sekolah dasar, menerima menu yang sehat, aman, dan praktis.

Dengan langkah-langkah pengawasan, sertifikasi, dan kolaborasi dengan UMKM, BGN memastikan bahwa program MBG tetap berjalan efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan anak-anak Indonesia, sekaligus mendukung kemandirian pangan lokal.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PGN Perkuat Peran Mitra Strategis Pembangunan Desa Tertinggal

PGN Perkuat Peran Mitra Strategis Pembangunan Desa Tertinggal

Menhub Pastikan Stasiun KRL JIS Rampung Dalam Bulan Ini

Menhub Pastikan Stasiun KRL JIS Rampung Dalam Bulan Ini

Bebas Biaya Perpanjangan SIM B1, Janji DPR untuk Sopir

Bebas Biaya Perpanjangan SIM B1, Janji DPR untuk Sopir

NTP Petani RI Tembus Level 124,36 Sepanjang September 2025

NTP Petani RI Tembus Level 124,36 Sepanjang September 2025

BPS Catat Harga Beras Medium Premium Turun September 2025

BPS Catat Harga Beras Medium Premium Turun September 2025