Kamis, 11 September 2025

Waspada Pengaturan Default iPhone Bisa Jadi Celah Bagi Hacker Menyusup

Waspada Pengaturan Default iPhone Bisa Jadi Celah Bagi Hacker Menyusup
Waspada Pengaturan Default iPhone Bisa Jadi Celah Bagi Hacker Menyusup

JAKARTA - Pengguna iPhone dihimbau untuk lebih waspada saat menggunakan pengaturan default pada perangkat mereka. Kumpulan informasi penting yang berpotensi membahayakan keamanan pengguna telah terungkap, dimana pengaturan bawaan iPhone dapat menjadi pintu masuk bagi peretas untuk menyusup. Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat dan otoritas penegak hukum kini memberikan peringatan serius mengenai ancaman nyata ini, terutama melalui celah pengaturan Wi-Fi. Langkah antisipatif serta kepedulian terhadap pengaturan keamanan iPhone menjadi kunci untuk melawan serbuan peretas yang semakin canggih.

Wi-Fi Otomatis: Celah Masuk Hacker

Salah satu pengaturan bawaan yang berisiko adalah kemampuan iPhone untuk secara otomatis terhubung ke jaringan Wi-Fi atau hotspot terdekat. Fitur ini marak dimanfaatkan oleh peretas untuk menyamarkan diri sebagai jaringan tepercaya. NSA menjelaskan bahwa ketika iPhone terhubung ke jaringan yang belum diverifikasi, risiko pencurian data pribadi meningkat drastis. Informasi penting seperti data perbankan, foto pribadi, dan kata sandi dapat disusupi oleh peretas yang berpura-pura menjadi jaringan publik resmi.

"Risikonya bukan sekadar teori," ujar perwakilan NSA, mencatat bahwa teknik peretasan ini sudah diketahui dan digunakan secara luas oleh pelaku kejahatan siber. Dengan menggunakan keahlian menyamar sebagai jaringan yang andal, peretas dapat mengakses data pengguna tanpa disadari.

Langkah-Langkah Proteksi dari Serbuan Siber

Untuk melindungi dari ancaman ini, pengguna disarankan untuk melakukan penyesuaian pada pengaturan jaringan Wi-Fi di perangkat iPhone mereka. Berikut adalah langkah-langkah efektif yang bisa diterapkan:

Pengaturan Tidak Terhubung Otomatis:
- Buka aplikasi Pengaturan (Settings) dan pilih opsi Wi-Fi.
- Gunakan opsi "Minta untuk Bergabung dengan Jaringan" (Ask to Join Networks) alih-alih otomatis. Ini akan memungkinkan perangkat meminta izin pengguna sebelum menyambung ke jaringan baru.

Pengaturan Hotspot Otomatis:
- Kembali ke menu Wi-Fi dan pilih "Bergabung ke Jaringan Secara Otomatis" (Auto-join Hotspot).
- Pilih opsi "Jangan Pernah" (Never) untuk menghentikan perangkat agar tidak terhubung secara otomatis ke hotspot yang tidak dikenal.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pengguna dapat meningkatkan kontrol terhadap jaringan yang ingin mereka sambungkan, mengurangi risiko terhubung ke jaringan palsu.

Menjaga Privasi di Area Publik

Jika pengguna harus menghubungkan perangkat ke Wi-Fi publik, seperti di kafe atau perpustakaan, NSA merekomendasikan untuk senantiasa menonaktifkan fitur Bluetooth yang tidak digunakan. Hal ini mencegah risiko serangan BlueBorne, yaitu teknik di mana peretas dapat mengambil alih perangkat melalui celah keamanan dalam koneksi Bluetooth yang terbuka.

Apabila serangan ini berhasil, peretas dapat menyusup dan menginstal perangkat lunak berbahaya, mencuri data penting, dan bahkan memantau aktivitas perangkat tanpa diketahui. "Bluetooth sebaiknya dimatikan ketika tidak dibutuhkan, terutama di tempat umum," tambah perwakilan NSA.

Ketelitian dalam Memilih Wi-Fi Publik

Berhati-hatilah terhadap jaringan Wi-Fi dengan nama yang menyerupai area publik resmi. Banyak peretas yang menggunakan nama jaringan yang keliru untuk mengecoh korban agar mengakses jaringan buatan mereka. Pengguna disarankan untuk selalu memverifikasi keaslian jaringan dengan bertanya langsung kepada staf resmi di lokasi.

Selain itu, langkah proteksi tambahan bisa dilakukan dengan menghapus jaringan Wi-Fi yang sudah pernah terhubung pada iPhone. Ini bisa dicapai dengan masuk ke menu Settings > Wi-Fi, kemudian mengedit jaringan terdahulu dan menghapusnya dari daftar.

Mengamankan Masa Depan Digital

Kesadaran dan tindakan proaktif dari pengguna iPhone sangat penting untuk menangkal ancaman siber yang semakin kompleks di era digital ini. Dengan memperbarui pengaturan keamanan perangkat, waspada terhadap jaringan Wi-Fi mencurigakan, dan menonaktifkan fitur tidak diperlukan, pengguna dapat meminimalkan risiko pencurian data dan serangan siber lainnya, termasuk ransomware.

Di tengah meningkatnya frekuensi serangan siber, menjaga perangkat dan data pribadi semakin krusial. Mengambil langkah-langkah ini tidak hanya melindungi privasi, tetapi juga memastikan bahwa informasi pribadi tetap aman dari pelaku kejahatan dunia maya. Ketika teknologi berkembang, ancaman siber akan terus beradaptasi, membuat langkah perlindungan diri menjadi prioritas utama bagi setiap pengguna perangkat digital.

David

David

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Huawei Rilis Pura 80 Series, Andalkan Kamera Canggih

Huawei Rilis Pura 80 Series, Andalkan Kamera Canggih

Review Acer Nitro 16, Laptop Gaming 16 Inci Bertenaga

Review Acer Nitro 16, Laptop Gaming 16 Inci Bertenaga

Acer Perkenalkan Swift Go 14 OLED dengan Layar Jernih dan Baterai Tahan Lama

Acer Perkenalkan Swift Go 14 OLED dengan Layar Jernih dan Baterai Tahan Lama

OPPO A6 Pro Tawarkan Performa Unggul dan Tahan Lama

OPPO A6 Pro Tawarkan Performa Unggul dan Tahan Lama

Dell Tawarkan Laptop Berkualitas Untuk Segala Kebutuhan

Dell Tawarkan Laptop Berkualitas Untuk Segala Kebutuhan