Jumat, 12 September 2025

Apakah Sektor Peternakan Berkontribusi dalam Menyumbang Gas Rumah Kaca? Ini Penjelasannya

Apakah Sektor Peternakan Berkontribusi dalam Menyumbang Gas Rumah Kaca? Ini Penjelasannya
Apakah Sektor Peternakan Berkontribusi dalam Menyumbang Gas Rumah Kaca? Ini Penjelasannya

JAKARTA - Gas rumah kaca, sebuah istilah yang menggambarkan gas-gas yang dapat menyerap serta memancarkan radiasi panas di atmosfer, menjadi topik penting dalam diskusi lingkungan dan iklim. Gas-gas ini menciptakan efek rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim global. Meski gas rumah kaca telah ada secara alami untuk menjaga suhu Bumi agar tidak membeku, aktivitas manusia kini memperburuk efek tersebut. Tujuan artikel ini adalah mengeksplorasi kontribusi sektor peternakan dalam menyumbang gas rumah kaca.

Komposisi Gas Rumah Kaca

Gas rumah kaca mencakup berbagai jenis gas di atmosfer Bumi seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NO dan NO2), sulfur dioksida (SO2), dan klorofluorokarbon (CFC). Memang, secara global CO2 paling sering dianggap sebagai ancaman utama. Namun, dalam konteks sektor peternakan, perhatian utama justru tertuju pada metana (CH4).

"Gas metana dalam sektor peternakan 21 kali lebih berbahaya dibandingkan dengan karbon dioksida," ungkap Dr. Roni Pazla, S. Pt, sebagaimana tertulis dalam buku “Upaya Mengurangi Gas Metan dari Sektor Peternakan”.

Pembentukan Gas Metana di Sektor Peternakan

Berikut ini adalah dua proses utama yang menghasilkan gas metana dalam sektor peternakan:

1. Fermentasi Enterik

Fermentasi enterik adalah proses pencernaan alami pada hewan ruminansia seperti sapi, domba, kambing, dan kerbau. Di dalam saluran pencernaan atau rumen, mikroorganisme anaerobik yang disebut metanogen berperan penting. Mereka menguraikan dan memfermentasi makanan sehingga metana pun dihasilkan sebagai produk sampingan. Gas ini kemudian dilepaskan oleh hewan terutama melalui sendawa dan kentut.

2. Pengelolaan Kotoran Ternak

Setelah proses pencernaan selesai, produk akhir berupa feses akan keluar dari tubuh hewan ternak. Di sini, bakteri metanogenik memainkan perannya kembali dengan merombak komponen organik dalam feses sehingga menghasilkan gas metana.

Kontribusi Lain dari Sektor Peternakan

Selain dari proses biologis dalam tubuh hewan ternak, sektor peternakan juga menyumbangkan gas rumah kaca melalui:

- Distribusi Pakan dan Produk Olahan

Proses distribusi pakan dan produk olahan berbasis hewani melibatkan kegiatan transportasi yang mengeluarkan karbon dioksida.

- Penggunaan Pupuk

Pabrik yang memproduksi pakan dan pupuk juga melepaskan emisi gas ke atmosfer.

Solusi dan Langkah Penanganan

Mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor peternakan membutuhkan strategi yang tepat dan berkelanjutan. Solusi potensial mencakup:

- Peningkatan Efisiensi Pakan

Menyediakan pakan yang lebih mudah dicerna dapat menurunkan jumlah metana yang dihasilkan selama fermentasi enterik.

- Pengelolaan Kotoran yang Lebih Baik

Pemanfaatan teknologi pengolahan limbah organik dapat mengolah feses menjadi biogas yang lebih ramah lingkungan.

- Pengembangan Aditif Pakan

Aditif pakan yang mengurangi produksi metana dalam rumen memiliki potensi besar dalam menekan emisi.

Wahyu

Wahyu

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Ini Harga Asli BBM Pertalite September 2025 Terbaru

Ini Harga Asli BBM Pertalite September 2025 Terbaru

Green Hydrogen Ulubelu Gunakan Energi Panas Bumi Terbarukan

Green Hydrogen Ulubelu Gunakan Energi Panas Bumi Terbarukan

Dukungan Pemerintah Buat Petani Surian Lebih Sejahtera

Dukungan Pemerintah Buat Petani Surian Lebih Sejahtera

Elnusa Petrofin Apresiasi Jurnalis Energi dan Keberlanjutan

Elnusa Petrofin Apresiasi Jurnalis Energi dan Keberlanjutan

Indonesia Dorong Transportasi Ramah Lingkungan Lewat Energi Baru

Indonesia Dorong Transportasi Ramah Lingkungan Lewat Energi Baru