Pertagas Perkuat Swasembada Pangan Nasional Lewat Program Cita Sembada

Jumat, 10 Oktober 2025 | 09:47:56 WIB
Pertagas Perkuat Swasembada Pangan Nasional Lewat Program Cita Sembada

JAKARTA - Peningkatan produktivitas pertanian nasional kini semakin mendapat dukungan dari sektor energi. PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina, memperkuat perannya dalam pembangunan desa melalui program Cita Sembada yang digagas untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan berbasis perdesaan.

Program ini telah menunjukkan hasil signifikan, terutama di Desa Ganggangpanjang, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Melalui penerapan konsep Cita Sembada, hasil panen yang semula hanya sekitar 2 ton per hektare kini melonjak menjadi 7 ton per hektare. 

Bahkan masa panen yang biasanya sekali setahun bisa ditingkatkan hingga tiga kali. Akibatnya, produktivitas lahan seluas 15 hektare itu naik tajam dari 30 ton per tahun menjadi 315 ton per tahun.

Direktur Utama Pertagas, Indra P. Sembiring, menegaskan bahwa capaian ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung agenda swasembada pangan yang telah ditetapkan dalam Astacita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Program ini berhasil meningkatkan produksi pertanian naik 10 kali lipat sehingga menjadi pondasi kuat dalam membangun swasembada pangan berbasis perdesaan,” kata Indra dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Pembangunan Desa Mandiri dan Ramah Lingkungan

Indra menjelaskan bahwa Cita Sembada tidak hanya fokus pada peningkatan produksi pertanian, tetapi juga membangun kesadaran kolektif masyarakat desa untuk menjaga lingkungan dan sumber daya air. Pertagas mengedepankan konsep pertanian ramah lingkungan, efisiensi pengelolaan air dan lahan, serta penataan desa yang lebih baik.

“Pertagas mengembangkan pertanian ramah lingkungan, pengelolaan air dan lahan yang lebih efisien sekaligus mendukung lingkungan desa yang lebih tertata sehingga memberikan dampak positif secara berkelanjutan,” tuturnya.

Untuk memperkuat pondasi program, Pertagas menetapkan tiga pilar utama: Tirta Sembada, Bhumi Sembada, dan Dhana Sembada.

Tirta Sembada menitikberatkan pada kemandirian air. Hingga kini, telah dibangun 562 meter jaringan irigasi baru dan pemanfaatan 164 ecobrick yang diolah menjadi 41 lubang ecopori.

Bhumi Sembada berorientasi pada ketahanan lingkungan dengan membangun sistem pengelolaan sampah berkelanjutan.

Dhana Sembada diarahkan untuk mendorong kemandirian ekonomi desa, dengan memberdayakan kelompok tani dan warga agar mampu mengelola hasil pertanian secara produktif.

Sinergi Pemerintah Daerah dan Warga Desa

Program Cita Sembada mendapat apresiasi dari berbagai pihak di Sidoarjo. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo, Moh. Bahrul Amig, menyebut inisiatif ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menumbuhkan kesadaran warga dalam menjaga lingkungan.\

"Ini bukti nyata bahwa kemajuan pertanian bisa berjalan seiring dengan kelestarian alam,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sidoarjo, Eni Rustianingsih, menilai keberhasilan Cita Sembada lahir dari kolaborasi yang kuat antara Pertagas, pemerintah daerah, dan masyarakat desa.

“Program Cita Sembada ini lahir dari semangat kebersamaan antara pemerintah daerah, Pertagas, dan masyarakat. Harapan kami, Desa Ganggangpanjang dapat menjadi desa percontohan bagi wilayah lain, sebuah desa yang mandiri, produktif, dan mampu menjaga keseimbangan antara pertanian dan lingkungan,” katanya.

Apresiasi juga datang dari tingkat desa. Kepala Desa Ganggangpanjang, Muhammad Adenan, mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan Pertagas. Menurutnya, kondisi lahan yang dahulu sulit air kini bertransformasi menjadi lahan subur dengan hasil panen yang meningkat.

“Dulu lahan kami sulit air dan hasilnya rendah. Melalui program Cita Sembada ini, produktivitas pertanian serta hasil panen meningkat dan lingkungan lebih terjaga,” kata Adenan.

Dampak Jangka Panjang

Program Cita Sembada dipandang mampu menjadi model pembangunan desa yang mengintegrasikan tiga aspek sekaligus: produktivitas pertanian, kelestarian lingkungan, dan kemandirian ekonomi masyarakat. Pertagas berharap keberhasilan Desa Ganggangpanjang bisa direplikasi di desa-desa lain di Jawa Timur, bahkan di daerah lain di Indonesia.

Selain memberi dampak ekonomi langsung berupa peningkatan hasil panen, program ini juga mendorong tumbuhnya nilai gotong royong, kepedulian lingkungan, dan rasa percaya diri masyarakat desa dalam mengelola potensi lokal mereka.

Indra menambahkan, keberlanjutan program ini akan terus diperkuat agar memberikan manfaat jangka panjang. Bagi Pertagas, Cita Sembada adalah investasi sosial yang tidak hanya menguntungkan masyarakat, tetapi juga membantu tercapainya ketahanan pangan nasional.

Menuju Desa Mandiri dan Berdaya

Dengan pilar Tirta, Bhumi, dan Dhana Sembada, desa-desa yang mengikuti program ini diharapkan mampu tumbuh sebagai desa mandiri yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga berdaya dalam menjaga kelestarian alamnya.

Sinergi antara BUMN energi, pemerintah daerah, dan masyarakat desa yang terjalin melalui program Cita Sembada, dinilai bisa menjadi model kolaborasi pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan kepentingan rakyat.

Seiring waktu, program ini diharapkan dapat memperluas cakupan, menciptakan lebih banyak desa percontohan, sekaligus memperkokoh fondasi Indonesia menuju swasembada pangan nasional.

Terkini