Jokowi Dan Prabowo Silaturahmi Bahas Masalah Kebangsaan dan Strategi
- Senin, 06 Oktober 2025

JAKARTA - Pertemuan antara Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto pada akhir pekan kemarin di Jakarta menjadi sorotan publik. Meski berlangsung santai, silaturahmi ini disebut membahas isu-isu kebangsaan serta masukan terkait rencana ke depan, menurut pernyataan resmi Istana.
Pertemuan digelar pada Sabtu, 4 Oktober 2025 di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Menurut Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, ajudan Jokowi, pertemuan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB dan berlangsung hampir dua jam.
“Dari jam 13.00, hampir 2 jam (bertemu),” ujar Syarif kepada wartawan.
Baca JugaPrabowo Tekankan Profesionalisme TNI, Kompetensi Jadi Patokan Utama
Meski begitu, Syarif tidak merinci isi pertemuan. Jokowi usai pertemuan langsung melanjutkan agenda lainnya di Jakarta.
Isi Pertemuan: Masalah Kebangsaan dan Masukan Masa Depan
Sehari setelahnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi, membeberkan inti pertemuan kedua tokoh tersebut. Menurut Pras, sapaan akrab Prasetyo, Jokowi dan Prabowo membahas berbagai masalah kebangsaan serta memberikan masukan strategis untuk rencana ke depan.
“Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah-masalah kebangsaan. Termasuk memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal,” kata Pras usai menghadiri HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 5 Oktober 2025.
Pras menekankan bahwa pertemuan ini merupakan bentuk silaturahmi antar pemimpin, bukan agenda politik tertentu. Lokasi pertemuan pun disesuaikan dengan posisi kedua tokoh:
“Memang silaturahmi di antara dua pemimpin Presiden ke-7 dan Presiden ke-8. Kalau Pak Prabowo berkesempatan ke Jawa Tengah, beliau yang sowan atau mampir. Kebetulan Pak Presiden ke-7, Pak Jokowi ada di Jakarta. Sudah, janjian ketemu waktunya makan siang,” jelas Pras.
Respons Tokoh Lain: Hubungan Kedua Pemimpin Guyub
Reaksi mengenai pertemuan ini juga datang dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menilai silaturahmi ini sebagai tanda hubungan yang guyub antara presiden aktif dan mantan presiden.
“Bagus kan kalau presiden dengan mantan presiden bertemu, pemimpin guyub,” kata Luhut kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 5 Oktober 2025.
Meski tidak mengetahui detail pembicaraan, Luhut meminta masyarakat untuk mendoakan agar kedua pemimpin terus kompak.
“Oh saya enggak tahu (isi pembicaraan). Tapi saya pikir mereka berdua kan pemimpin, pemimpin dan mantan pemimpin itu ada yang mereka bicara kan, jadi kita doakan semua kompak,” ujarnya.
Makna Silaturahmi: Sinyal Positif bagi Publik
Pertemuan Jokowi-Prabowo ini dinilai sebagai sinyal positif bagi stabilitas politik dan kerja sama nasional. Silaturahmi antar pemimpin, terutama yang pernah memegang jabatan presiden, menjadi contoh bagi pejabat dan masyarakat bahwa dialog dan komunikasi tetap penting meski terdapat perbedaan pandangan atau periode kepemimpinan.
Bagi sebagian pengamat, langkah ini juga menekankan pentingnya konsistensi menjaga persatuan nasional, mengingat Jokowi dan Prabowo memiliki basis massa dan pengaruh politik yang signifikan.
Kesimpulan: Silaturahmi sebagai Bentuk Kolaborasi
Pertemuan Jokowi dan Prabowo pada akhir pekan lalu lebih menekankan nilai kebangsaan, masukan strategis, dan komunikasi antar pemimpin daripada agenda politik praktis. Dengan durasi sekitar dua jam, silaturahmi ini menjadi simbol hubungan yang harmonis antara presiden aktif dan mantan presiden, sekaligus memberikan contoh bagi seluruh elemen masyarakat tentang pentingnya dialog dan kerja sama demi kepentingan bangsa.
Langkah ini diharapkan menjadi momentum bagi para pemimpin untuk tetap mengedepankan kepentingan nasional, menjaga komunikasi terbuka, dan meminimalisasi ketegangan politik di tengah dinamika pemerintahan dan masyarakat.

Aldi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
One Global Capital Buka Peluang Emas Investasi Properti Asia Pasifik
- Senin, 06 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Hari Ini
- 06 Oktober 2025
2.
BTN Pimpin Penyaluran KPR FLPP dengan 37 Persen Tahun 2025
- 06 Oktober 2025
3.
4.
Ahli Ungkap Risiko Kesehatan Bantal Jika Tidak Diganti
- 06 Oktober 2025
5.
Cara Menyimpan Kopi Biji Agar Selalu Segar dan Aromatik
- 06 Oktober 2025