Jumat, 10 Oktober 2025

Kampung Haji Indonesia di Mekkah Resmi Punya Lahan 80 Hektare

Kampung Haji Indonesia di Mekkah Resmi Punya Lahan 80 Hektare
Kampung Haji Indonesia di Mekkah Resmi Punya Lahan 80 Hektare

JAKARTA - Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi memasuki babak baru. CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, memastikan bahwa lahan untuk proyek besar ini sudah ditentukan, dengan luas mencapai 80 hektare. Nantinya, kawasan ini akan menjadi pusat pelayanan dan akomodasi bagi jemaah haji serta umrah asal Indonesia.

Rosan menegaskan bahwa pemilihan lahan ini merupakan langkah strategis agar jemaah Indonesia bisa lebih nyaman dalam beribadah. “Sudah, sudah kita tentukan. Sekarang sedang berproses saja. 80 hektar (luasnya),” ujarnya di kawasan Kemayoran, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025

Pendanaan Tahap Awal Ditanggung Danantara

Baca Juga

Koperasi Desa Merah Putih Dorong Bangkitnya Ekonomi Lokal

Sebagai langkah awal, Danantara mengambil peran penuh dalam pendanaan proyek Kampung Haji. Rosan mengatakan, seluruh biaya tahap pertama akan ditanggung langsung oleh Danantara. Namun, dalam tahap berikutnya, pembangunan akan melibatkan kolaborasi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

“Kalau pendanaan enggak ada masalah, ada Danantara kan. Full Danantara. Nanti kerja sama dengan BPKH juga,” jelas Rosan.

Ia menambahkan, pembelian tanah kemungkinan besar akan dilakukan terlebih dahulu oleh Danantara, sementara pembangunan selanjutnya akan menjadi bagian dari kerja sama strategis dengan BPKH. 

“Mungkin awalnya pembelian tanahnya dari kami, tapi nanti pembangunan ke depannya ya kita akan kolaborasi dengan BPKH. Kan banyak yang harus dibangun,” imbuhnya.

Meski begitu, Rosan belum menyebutkan besaran biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan Kampung Haji. Perhitungan detail anggaran disebutnya masih dalam proses. “Ini lagi berjalan hitung-hitungannya,” katanya.

Fokus pada Kepemilikan Lahan

Menurut Rosan, prioritas utama saat ini bukan pada pembangunan gedung atau fasilitas, melainkan memastikan lahan sudah aman dimiliki Indonesia. Pasalnya, kepemilikan lahan oleh pihak asing di Arab Saudi merupakan hal baru yang membutuhkan waktu penyesuaian dari sisi regulasi.

“Kita mungkin bicara dapat tanahnya dulu kali ya. Karena perjalanan itu kan pasti butuh waktu. Dan memang dari mereka juga menyampaikan, ini kan hal yang baru, di mana asing boleh memiliki. Jadi kita step by step dulu deh, dapat lahannya dulu,” kata Rosan.

Dengan kepastian lahan yang sudah ditentukan, langkah ke depan akan lebih jelas. Setelah tahap legalitas dan administrasi selesai, barulah pembangunan fisik Kampung Haji bisa dimulai.

Proyek Strategis untuk Jemaah Indonesia

Keberadaan Kampung Haji di Mekkah diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi jutaan jemaah Indonesia yang setiap tahun menunaikan ibadah haji maupun umrah. 

Menteri Haji dan Umrah RI, Mochamad Irfan Yusuf, sebelumnya menyampaikan bahwa Danantara sedang mempersiapkan pembangunan kawasan ini, dan nantinya Kementerian Haji akan menjadi pengguna utama fasilitas tersebut.

Dengan luas mencapai 80 hektare, Kampung Haji akan dilengkapi dengan berbagai sarana yang mendukung kenyamanan jemaah, mulai dari akomodasi, pusat layanan kesehatan, hingga fasilitas pendukung lain yang diperlukan selama menjalankan ibadah.

Potensi Daya Tampung Besar

Dalam tahap awal pembahasan, Kampung Haji disebut mampu menampung hingga 500 ribu jemaah. Angka ini mencerminkan ambisi besar Indonesia dalam memberikan layanan optimal kepada warganya di tanah suci.

Proyek ini tidak hanya dipandang sebagai investasi jangka panjang, tetapi juga sebagai bentuk pelayanan negara bagi masyarakat Muslim Indonesia yang jumlahnya sangat besar.

Tantangan Regulasi dan Kerja Sama

Meski peluangnya sangat besar, pembangunan Kampung Haji tetap memiliki tantangan. Salah satunya adalah aturan kepemilikan lahan di Arab Saudi yang sebelumnya tidak mengizinkan pihak asing membeli tanah. Dengan adanya perubahan kebijakan, Indonesia kini bisa mengambil kesempatan, meski tetap harus melewati proses administrasi yang panjang.

Selain itu, kerja sama antara Danantara dan BPKH juga menjadi faktor penting. Kolaborasi ini diyakini akan memperkuat fondasi pembiayaan sekaligus mempercepat realisasi pembangunan.

Langkah Nyata Indonesia di Tanah Suci

Pembangunan Kampung Haji bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga bentuk kehadiran negara dalam mendukung ibadah warganya. Dengan jumlah jemaah haji Indonesia yang setiap tahun mencapai lebih dari 200 ribu orang, fasilitas ini bisa menjadi pusat kegiatan, perlindungan, sekaligus layanan terpadu.

Bahkan, dalam jangka panjang, keberadaan Kampung Haji bisa membuka peluang kerja sama ekonomi baru, mulai dari sektor pariwisata religi, transportasi, hingga pengelolaan properti.

Kampung Haji Indonesia di Mekkah kini semakin nyata setelah lahan seluas 80 hektare berhasil ditentukan. Danantara mengambil peran besar dalam pendanaan tahap awal, sebelum berkolaborasi dengan BPKH pada tahap pembangunan berikutnya.

Meski masih menghadapi tantangan regulasi kepemilikan lahan di Arab Saudi, langkah ini dianggap sebagai terobosan strategis bagi Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan lembaga terkait, Kampung Haji diharapkan bisa segera berdiri sebagai pusat layanan dan akomodasi jemaah haji Indonesia, sekaligus menjadi simbol kuat kehadiran bangsa di tanah suci.

Aldi

Aldi

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Data Kasus Keracunan MBG Hanya Bisa Dibuka BGN

Data Kasus Keracunan MBG Hanya Bisa Dibuka BGN

Pramono Pilih Fokus Solusi, Bukan Protes Pemangkasan TKD

Pramono Pilih Fokus Solusi, Bukan Protes Pemangkasan TKD

Prabowo Tambah Wamendagri Demi Perkuat Pembangunan Daerah Indonesia

Prabowo Tambah Wamendagri Demi Perkuat Pembangunan Daerah Indonesia

Seleksi Dewan Pengawas dan Direksi BPJS 2026 Dibuka

Seleksi Dewan Pengawas dan Direksi BPJS 2026 Dibuka

Maganghub Kemnaker Error, Pendaftaran Magang Nasional Tetap Jalan

Maganghub Kemnaker Error, Pendaftaran Magang Nasional Tetap Jalan